Selasa, 29 Mei 2012

sejarah perkembangan Agama Tao


·            Sejarah Perkembangan Agama Tao
Tao adalah sumber segala sesuatu. Ia tak bernama, tak dapat dilihat
1.      Tao diartikan sebagai jalan dari kenyataan terakhir.
2.      Tao diartikan sebagai jalan alam semesta.
3.      Tao diartikan sebagai suatu petunjuk atau cara manusia dalam menata hidupnya.
·         Kosmologi Orang Tionghoa (China)
Di antara astronom-astronom terkenal pada zaman China kuno, Zhang Heng dari dinasti Han Timur merupakan astronom yang paling brilian.
Zhang Heng yang juga dikenal dengan nama Pingzhi, lahir pada tahun 78 SM di Kota Shiqiao, kabupaten Xie, Nanyang Shire (sekitar 16 kilometer ke utara dari kota Nanyang) Provinsi Henan. Pada usia 16 tahun, Zhang meninggalkan kampung halamannya guna melanjutkan studi ke China. Di sana ia bertemu dengan banyak cendekiawan terkenal.
Suatu waktu ia pergi ke Chang’an yang merupakan ibukota lama dari Dinasti Han. Di sana ia mengunjungi situs-situs lokal bersejarah, di mana ia meneliti kondisi medan, peralatan, adat istiadat serta hubungan antar manusia di sekitar daerah pegunungan. Setelah itu, ia pergi ke Luoyang yang merupakan ibu kota dari Dinasti Han Timur. Di sana ia meneruskan studinya di Taixue yang merupakan lembaga pendidikan tertinggi di waktu itu.
Zhang memiliki minat khusus dalam bidang sastra dan telah menulis banyak karya sastra dengan menggunakan gaya yang berbeda. Pada 111 Masehi, ia dipanggil untuk mengabdi pada pemerintah. Di antara banyak pos jabatan yang pernah ia tempati, ia pernah menjadi seorang Taishiling selama 14 tahun.
Seorang Taishiling adalah seorang perwira yang bertugas mengamati fenomena astronomi, menyusun kalender, meramalkan cuaca dan mengurus permasalahan studi dalam bidang meteorologi dan suhu. Ketika menjabat sebagai seorang Taishiling, Zhang melakukan studi terperinci terhadap kalender astronomi dan telah memberikan kontribusi yang besar.
Zhang adalah pakar dalam bidang astronomi dan perhitungan kalender. Dia telah menulis banyak buku astronomi, termasuk “Ling-xian”, “Ilustrasi Lingxian”, serta “Diagram dan Interpretasi dari Armillary Sphere”. Dia mengamati dan menganalisis berbagai fenomena langit yang spesifik, dia juga mengkalkulasi bahwa di China bagian tengah merupakan tempat di mana orang-orang bisa melihat sekitar 2.500 bintang.
Studinya yang berhubungan dengan gerhana bulan hampir sepenuhnya akurat. Pengukuran yang dilakukannya terhadap diameter matahari dan bulan adalah 1/736 lingkaran langit, atau 29’24” dalam skala modern. Hasil ini sangat mendekati diameter sesungguhnya dari matahari dan bulan, 31’59 “26.
Zhang juga menemukan bahwa matahari memiliki ukuran yang sama pada pagi hari, siang hari dan malam hari. Meskipun matahari tampak lebih besar di pagi dan sore hari, serta tampak lebih kecil di siang hari, namun ia menggambarkannya sebagai sebuah efek dari optik mata kita yang terjadi pada pagi dan sore hari, di mana kita berada dalam kondisi yang tidak terlalu terang. Sebuah objek bercahaya akan tampak lebih besar jika dilihat dari tempat yang gelap. Namun pada tengah hari, dikarenakan pada siang hari cahaya matahari begitu terang, maka matahari seolah tampak lebih kecil. Fenomena ini tidak berbeda jauh dengan fenomena yang terjadi pada cahaya api yang tampak jauh lebih besar pada malam hari bila dibandingkan pada siang hari
Buku Astronomi “Lingxian”
“Lingxian”, sebuah buku karya Zhang yang paling terkenal ini menjelaskan perkembangan dan gerakan dari langit, bumi, matahari, bulan, dan bintang. Dalam buku ini, Zhang juga menyebutkan bahwa dimensi yang dapat kita amati adalah sangat terbatas, sedang dimensi yang tak dapat kita amati adalah tak terbatas. Karyanya ini sangat jelas menyebutkan teori bahwa alam semesta ini tidak terbatas dalam ruang dan waktu.
Pada bagian awal buku ini, Zhang mencoba menjelaskan asal mula langit dan bumi serta isu-isu dalam evolusi. Dia berpendapat bahwa sebelum langit dan bumi terpisahkan, kondisi kosmos ini sangat kacau. Namun begitu mereka dipisahkan, substansi yang ringan naik membentuk langit dan substansi yang berat akan bergumpal membentuk bumi.
Langit memiliki Qi (energi dalam kosmos yang merupakan tubuh manusia dan bentuk kehidupan lainnya yang menopang kehidupan) dari Yang dan Bumi memiliki Qi dari Yin. Kedua jenis Qi ini dapat berinteraksi satu sama lain, dari sinilah hal-hal dalam alam semesta diciptakan. Qi yang dikeluarkan dari bumi membentuk bintang-bintang. Zhang percaya bahwa planet bergerak perlahan ketika mereka berada dekat dengan langit, dan mereka yang berada jauh dari langit akan bergerak lebih cepat.
Zhang juga menunjukkan bahwa bulan tidak memancarkan cahaya sendiri, namun memantulkan sinar dari matahari. Dia berpendapat bahwa matahari dan bulan seperti api dan air. Api dapat memancarkan cahaya dan air dapat memantulkan cahaya. Dia menunjukkan bahwa cahaya di bulan merupakan pantulan dari sinar matahari, dan bulan tidak dapat diamati pada siang hari karena tergerus oleh sinar matahari.
Pada saat yang sama, Zhang juga menjelaskan bagaimana terjadinya gerhana bulan. Dia percaya bahwa ketika bulan berada dalam siklus penuh, kita seharusnya dapat melihat bulan purnama, akan tetapi ada saat di mana kita tidak bisa melihatnya, yang dikarenakan posisi Bumi menutupi bulan dari sinar matahari. Dia menyebut bayangan bumi ini “Anxu” dan ketika bulan menempati posisi “Anxu” ini, maka gerhana bulan akan terjadi. Penjelasannya mengenai prinsip gerhana bulan sangat menginspirasi banyak orang.
Selain itu, dalam “Lingxian”, Zhang juga menghitung diameter sudut matahari dan bulan. Ia mencatat terdapatnya 2.500 bintang yang dapat diamati ketika ia berada di Luoyang. Perhitungannya ini sangat medekati hasil perkiraan para astronom masa kini.
Dalam buku astronomi lainnya, “Diagram dan Interpretasi dari Armillary Sphere”, ia mengukur satu tahun matahari sebagai “365 dan seperempat derajat”, yang sangat mendekati perhitungan astronom masa kini yang menghasilkan angka 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 46 detik.
Dalam “Lingxian”, Zhang menggambarkan diagram bintang pertama di China, termasuk 2.500 bintang yang ia amati. Menurut “Lingxian”: “Ada 124 bintang yang selalu berpendar terang, ada 320 bintang yang memiliki nama, kesemuanya berjumlah 2.500, dimana masih terdapat sejumlah bintang yang belum termasuk hitungan.”
Keakuratan diagram bintang Zhang tidak hanya melampaui pendahulunya, bahkan merupakan diagram yang menjadi patokan utama dalam jangka panjang. Namun pada akhir Dinasti Han, China berada dalam kekacauan dan mengakibatkan diagram bintang yang dibuat Zhang ini menghilang.
Awal Dinasti Jin, Chen Zhuo mulai membuat diagram bintang, namun diagramnya hanya mampu mencakup 1.464 bintang. Diagramnya tidak dapat bertahan sampai masa pemerintahan Kaisar Kangxi dari Dinasti Qing. Saat itu telah dibuat diagram bintang yang lebih rumit dengan bantuan teleskop, yang mencakup lebih dari 3.000 bintang.
1.      Sejarah Perkembangan Agama Tao
Taoisme adalah agama yang selalu mengalami perkembangan dan evolusi, sehingga selain sulit untuk menentukan waktu kelahirannya, juga sulit untuk menentukan batas-batasnya. Untuk mengetahui asal muasalnya kita dapat kembali pada 5000 tahun yang lalu, tatkala sekelompok suku berdiam di tepi Sungai Kuning (Huang He) di Tiongkok Utara.Suku bangsa ini masih belum memiliki identitas kebangsaan. Mata pencaharian sehari- hari mereka adalah berburu, memancing, memelihara ternak, serta bercocok tanam gandum dan padi-padian. Pada masa itu mereka masih harus menaklukkan kekuatan-kekuatan alam, seperti amukan Sungai Kuning atau hewan-hewan buas yang memangsa ternak mereka. Legenda menyebutkan mengenai pemimpin-pemimpin mereka (kepala suku) yang memiliki kekuatan gaib luar biasa, di mana pemimpin- pemimpin tersebut mampu menaklukkan kekuatan gaib serta banjir Sungai Kuning. Legenda-legenda yang dihubungkan dengan Yu memperlihatkan bahwa ia merupakan seorang shaman. Mircea Eliade dalam studinya mengenai shamanisme menyebutkan hal-hal berikut, yang merupakan pengalaman spiritual umum seorang shaman: terbang ke langit, melakukan tarian untuk mendatangkan kekuatan (seperti yang dilakukan dukun Indian Amerika serta suku-suku di Afrika), penerimaan pesan- pesan dari para makhluk suci, kemampuan untuk berbicara dengan hewan, kekuatan atas unsur-unsur alam, penyembuhan, serta pengetahuan mengenai tanaman obat-obatan.Ajaran yang tergolong shamanisme ini merupakan akar bagi perkembangan pemikiran- pemikiran berikutnya. Hal lain yang bisa kita gali adalah para pemimpin suku (yang berikutnya menjadi para kaisar) juga merupakan seorang shaman.
2.      Masa Klasik (700 - 220 SM)
(i) Latar belakang awal, Lao Zi dan Tao Te Cing
Saat itu, kaisar tidak lagi merangkap sebagai seorang shaman, melainkan ia mendelegasikan tugasnya pada sekelompok orang yang digaji oleh kerajaan. Kaisar hanya hadir pada dua upacara keagamaan terpenting saja, yakni Upacara Mulai Bercocok Tanam Musim Semi dan Upacara Berterima kasih Musim Gugur.para bangsawan yang memerintah wilayah-wilayan mereka sendiri, namun tetap bertanggung jawab pada kaisar.Selama kaisar merupakan pemimpin yang cakap dan kuat, sistim feodal ini dapat berjalan lancar. Pada tahun 770 SM, Dinasti Zhou terpecah menjadi banyak negara-negara feodal yang saling berperang, di mana masing-masing negeri feodal tersebut sebelumnya telah dikuasai para bangsawan secara turun temurun.Periode Peperangan ini disebut Periode Musim Semi dan Rontok (770 - 476 SM) dan selanjutnya disebut dengan Masa Perang Antar Negeri (475-221 SM), tatkala negara-negara terkuat tinggal tersisa tujuh negara.
(ii) Perkembangan berikutnya di bawah Zhuangzi dan Liezi
Ahli filsafat terkenal lainnya yang berkontribusi terhadapperkembangan Taoisme adalah Zhuangzi (369 SM-286 SM) serta Liezi (abad 4 SM)
Zhuangzi dan Liezi mengajarkan bahwa seorang suciwan mustahil untuk terlibat dalam politik. Pengertian wuwei (secara harafiah berarti "tidak berbuat") berubah menjadi "tidak terlibat" ataupun "membiarkan sesuatu sebagaimana adanya." Para suciwan tidak lagi memperdulikan hal-hal duniawi.Tao menurut Tao Te Cing adalah kekuatan yang baik. Namun Zhuangzi dan Liezi, memandang Tao sebagai kekuatan yang bersifat netral.Di dalam Tao Te Cing, Tao dipandang sebagai asal muasal segala sesuatu. Pandangan ini lebih dikembangkan lagi pada masa ini, dimana dikembangkan pemikiran bahwa segala sesuatu memiliki asal muasal yang samaZhuangzi juga mengajarkan bahwa hidup ini mengalami transformasi yang terus menerus dari Tao. Zhuangzi meninggalkan sebuah kitab yang juga berjudul Zhuangzi, judul lain dari kitab tersebut adalah Nanhua zhenjing (Kitab Klasik Kemurnian dari Nanhua).Relativitas dari segala sesuatu juga merupakan ajaran dari Zhuangzi, Suatu kali, aku, Zhuang Zhou (nama pribadi Zhuangzi penulis), bermimpi bahwa aku menjadi kupu-kupu dan merasa bahagia sebagai kupu- kupu. Saya merasa sadar bahwa saya merasa cukup puas dengan diri saya sendiri, namun saya tidak mengetahui bahwa saya adalah Zhou. Tiba- tiba aku terjaga, dan jelas sekali aku adalah Zhou. Saya tidak tahu apakah apakah Zhou yang bermimpi menjadi kupu-kupu ataukah sang kupu- kupu yang bermimpi menjadi Zhou. Antara Zhou dan kupu-kupu pastilah terdapat perbedaan. Inilah yang disebut transformasi segala sesuatu."
3.      Proses perubahan Taoisme filsafat menuju pada suatu agama yang terorganisasi
4.      (20SM-600M) 
5.      Taoisme baru menjelma menjadi suatu agama yang terorganisasi pada masa Zhang Daoling yang hidup pada masa Dinasti Han Timur.
6.      Pada masa akhir Dinasti Zhou yang terpecah menjadi beberapa negara, banyak orang yang terpelajar yang berkeliling untuk menjajakan kemampuan mereka sebagai ahli ketata-negaraan maupun penasehat politik.Mereka berkeliling untuk mencari raja atau penguasa yang bersedia memanfaatkan jasa mereka. Dinasti Han yang merupakan kelanjutan dari Dinasti Qin juga memerintah seluruh Tiongkok. Sama dengan Dinasti Qin, mereka menerapkan sistim pemerintahan yang terpusat serta membatasi kekuasaan para bangsawan. Dengan demikian persatuan negara menjadi kuat. Sistim pemerintahan terpusat tersebut tetap menjadikan kaum terpelajar yang sebelumnya berkeliling menjajakan jasa tidak diperlukan lagi keberadaannya.Pada masa Dinasti Qin dan Han awal, mereka membentuk suatu kelompok masyarakat tersendiri yang disebut dengan "fangshi." Kata "fangshi" berarti "ahli ilmu gaib" (masters of formulae). Secara umum mereka terbagi menjadi dua, yakni yang mengkhususkan diri pada ilmu gaib, peramalan serta penyembuhan dan mereka yang mengkhususkan diri pada ilmu pemanjang umur serta hidup abadi. Adanya dua golongan ini untuk memenuhi keinginan dua kelompok masyarakat yang berbeda. Kaum kaya lebih menginginkan umur panjang serta hidup abadi, sedangkan kaum miskin tidak memerlukannya. Hidup bagi mereka adalah penderitaan, sehingga memperpanjang hidup bagi mereka sama saja dengan memperpanjang penderitaan. Sebaliknya kaum miskin yang antara lain terdiri dari petani, lebih menghendaki jaminan panen yang baik, serta kesehatan diri dan anggota keluarganya, sehingga mereka dapat bekerja di ladang dengan lancar. Para fangshi yang menjawab keinginan mereka menggunakan jimat yang ditulisi simbol-simbol tertentu serta kata- kata yang dipercaya mengandung kekuatan gaib. Tujuannya adalah untuk mengundang roh-roh agar menyembuhkan serta memberikan perlindungan. Jadi kaum fangshi ini kemudian menjadi semacam kelas pendeta di tengah-tengah masyarakat pada masa itu, dimana sebelumnya kelas kependetaan semacam ini sebelumnya belum dikenal dalam Taoisme.Top of Form

Bottom of Form

0 komentar:

Posting Komentar