Selasa, 29 Mei 2012

Feng Shui Kuburan dan Rumah Tangga

  1. Pengetian Fung Shui
Feng shui adalah seni hidup dalam keharmonisan dengan alam, sehingga seseorang paling banyak mendapatkan keuntungan, ketenangan dan kemakmuran dari keseimbangan yang sempuran dengan alam. Feng shui menjanjikan kehidupan yang berlimpah bagi mereka yang mengikuti perinsip dan aturannya ketika membangun rumah dan usaha.
Secara bahasa Fung Shui (bahasa mandarin) atau hong shui (bahasa hok kien) diartikan feng (angin) dan shui (air). Istilah ini meupakan untuk mengatur penempatan letak gedung pemnagunan buatan manusia agar seimbang dengan lingkungan sekitarnya. Angin dan air bersama-sama menyatukan unsur alam yang mengalir dan mempengaruhi permukaan bumi.
Sebenarnya pengertian yang diberikan para ahli terhdap Feng Shui sangatlah banyak namun pengertian tersebut pada dasarnyasama seperti
“Stephen Skinner memberi pengertian Feng shui dengan kata kita hidup harmonis dengan tanah, untuk memeroleh manfaat yang sebesar besarnya, kedamaian dan kesejahteraan, dengan cara berbeda pada tempat yang tepat dan waktu yang tepat, disebut Feng Shui”
Istilah Fung Shui pada mulanya adalah ham dan yu ham berarti mendapatkan energi dari suga, sedangkan yu adalah menghubngkan bumi dengan benda luar angkasa yang lain. Sehingga dapat dikatakan bahwasannya, pada awalnya feng shui adalah sebuah usaha untuk menghubungkan bumi dengan surga.
Fung Shui mengakui bahwa permkaan tanah diliputi oleh air. Fung Shui menekankan bahwa manusia perlu hidup dalam keselarasan dengan angin dan tanah, jika manusia menginginkan unsur ini.[1]

  1. Sejarah Feng Shui
Sejarah Feng Shui dimulai dari orang suci phan ku yang meriwayatkan membuat langit, sehingga munculah filsafat langit dan bumi. Sejarah feng shui secara tertulis baru ada kemudia hari dari karya seorang suci fu I sie yang melukiskan Ciu Kung Sie berdasarkan angka punggung kuda-naga, dan sepuluh angkat batok kura-kura. Temua itumelengkapi pa kua awal atau pa kua dasar jautan tahun yang lalu. Lebih dari limaratus tahun yang lalu, ada kaisar huang ti raja pertama orang tionghoa mulai memfopulerkan ilmu feng shui untuk kesejahteraan manusia, kemudian dikembangkan pula beberapa orang suci dan cendikiawan ke tatanegaraan maupun para raja yang arif bijasaa.
            Para kaisar kaum bangsawan cina adalah orang yang pertama kali menggunakan Feng Shui untuk mempertahankan kekuasaan serta meningkatkan keberuntungan, harta dan keehatan. Di samping itu juga untuk mencari lokasi pemakaman yang terdapat dalam feng shui dn untuk mencari lokasi istana sebagai tempat tinggal mereka dengan mengendalikan pemerintahannya terhadap rakyat menyadari bahwa menjalankan kendali pemerintahan secara fisik dengan kekuasaan militer saja tidak cukup karena ada kekuatan dahsyat yang tidak dapat dilihat oleh pengelihatan manusia dimuka umu ini, yaitu bentuk energi yang disebut chi.
            Menurut catatan sejarah feng shui dipraktikan di china sejak dinasti tang. Seorang seniman atau budayawan china yang bernama yang yung shang. Yang secara umm diakui sebagai penemu feng shui. ia adalah adalah penasehat hi sang (888 SM). Buku feng shinya menjadi naskah utama selama beberpa generasi dan menjadi dasar ilmu feng shui.
            Pada abad ke 9, yang yung shang mendapat ilham untuk pertama kalinya dan menghimpun pemahaman sistimatis tentang Feng Shui. Yang sebagian besar prinsipnya di dasarkan pada pengaruh bentuk seperti gunung, arah aliran air, dan angin. Yang yung shang beranggapan bahwa prinsip bentuk, atau aliran bentuk pada dasarnya dapat dirasionalkan sebagai tempat yang baik dan buruk dari lambang naga. Karena tempat yng aik adalah tempat yang dihunai atau dapat mendatangkan naga langit dan macan putih, maka ahli feng shui aliran bentuk akan memiliki lokasi yang baik dngan mencari naga yang secara fisik bentuk tanah, lembah, gunung, serta aliran air.
Satu abad setelah yang yug shang menghimpun rsalah-risalah, para cendikiawan feng shui di darata china, mulai mengkritik bahwa teori aliran bentuk terlalu lebih benar sendiri dibandingkan dengan ilmu-ilmu senilainya. Oleh karenanya, banyk cendkiawa feng shui menuntut agara matematika ikut dijadikan dasar perhitungan dan dilengkapi dengan teori yang memperhitungkan arah mata angin, sehngga munculah dua aliran yang dikeal saat ni yaitu aliran bentuk dan mata angin.
Keduanya mempunyai prinsip yang sama yaitu kebahagiaan, kesuksesan, dan kesehatan serta harta dapat terwujud apabila terjalin hubungan yang harmonis antara manusia dan lingkungannya. Kaena, keduanya mencerminkan tradii nenek moyang, yang saat ini masih djaga kelestariannya.[2]         
  1. Unsur- unsur Feng Shui
Dalam konsep feng shui  terdapat lima unsure feng shui yaitu. Yaitu:
1.      kayu  
2.      Api
3.      Tanah
4.      logam
5.      air
Bangsa china meyakini bahwa kelima elemen tesebut saling berkaitan.  Kayu yang terbakar akan memunculkan api. Setelah api tersebut padam, muncul tanah. Deri tanah tersebut kita akan mendapatkan berbagai logam (emas, perak) dan logam tersebut mencair dan melambangkan produksi air. Akhirnya, air tersebut menghidupi berbagai tanaman dan penghasilan kayu.
4.   Feng Shui Kuburan
4. 1 Memilih lokasi kuburan

Banyak kuburan china dibuat menurut kepercayaan Feng Shui. Kepercayaan ini menetapkan antara lain, letak makamnya dan penempatan makam tersebut dipilih oleh shinse pekerjaan Shinse yaitu:
1.      mencari tempat pemakaman yang baik
2.      mengukur tempat pemakaman
3.       menganalisa tofografi pertanahan

tempat yang dipilih adalah tempat yang diperbukitan karena masyarakat china masih menganggap daerah perbukitan sangatlah bagus untuk tempat pemakaman karena daerah perbukitan dipercayai sebagai tempat adanya energi Chi yang baik. Dan apabila pemakaman didekat perumahan, orang china menganggapnya kurang tepat dan kurang bagus dikarenakan, akan menghambat aktifitas dan menimbulkan energi jelek (sha Qi). Bila Sha Qi terlalu banyak maka disekitar perumahan atau perkotaan akan menghambat kelancaran aktvitas bagi penghuni rumah. Perumahan akan berakibat tidak menguntungkan keluarga. Keluarga akan terkena penyakit, kesejahteraannya terhambat, hidup penuh dengan keresahan dan kesedihan.

            dalam menentukan tampat pemakaman, ahli Feng Shui menggunakan prinsip yang digunakan untuk menentukan tepat tinggal orang yang masih hidup. Mreka juga menyarankan untuk selalu memelihara kuburan dengan membersihkan dan mengamati secara keseluruhan. Jika ada salah satu batu disekitar kuburan berubah maka babtu tersebut harus segera dibetulkan. Dan apabila ada batu kuburan yang berubah warna menjadi hitam maka menunjukan akan datang bencana, sedangkan bila batu berubah menjadi putih biasanya bertanda baik dan masa yang gemilang di keluarga. Praktek yang iumum dilakukan oleh orang china untuk merehabilitasi batu pada kuburan yang rusak biasanya dengan cara mengecat dengan bubk obat merah “Jusha”.

            kuburan sebaiknya terletak di daerah kering untuk mencegah terlalu cepatnya proses pembusukan mayat dan peti mati menjadi cepat keropos. Tanah  kuburan harus berbentuk biasa dan menghadap ke laut dengan bagian dalam sempit, dan jalan masuk lebar. Bentuk lingkungan tanah juga haru dapat menari Chi sehingga keturunannya akan terus menikmati kejayaan

4.     2 Menentukan Waktu Memasukan Zenajah Kedalam Peti           Zenajah

            Dalam pemakaman sebelum jenazah di masukkan ke peti jenaza (kwan) sebaiknya dimadikan dulu agar bersih karena jasmani atau rohani akan lega ia kembali menuju alam selanjutnya. Dalam memandikan jenazah terlebih dahulu harus menghormati pada jenazah dengan berlutut sebanyak tiga kali dan membaca do’a. Ketika upacara memasukkan jenazah kedalam peti seluruh keluarga yang berkabung harus melakaukan pakian toa-ha untuk sekarang di kenakan pakian putih-putih. Ketika melakukan upacara pantek peti  harus melakukan mantera sebagai berikut:
1.      harus di iringi dengan: “it thian teng cu sun toa cut teng” yang artinya semoga anak cucu mendapat berkah.
2.      Pantek palu yang kedua “ jik thian cai, cu sun toa hoat cay” maksudnya semoga anak cucu memperoleh kebahagiaan.
3.      Pantekan palu yang ketiga “ shi thia kwie, shu lian hu kwie”, maksudnya “ semoga anak cucu yang tertinggal selamat sentosa

Apabila yang meninggal sudah mempunyai cucu dapat ditambah satu pantek lagi dengan mengucapkan kata-kata “Chu teng tiam, Cu su kwie song coan” artinya paku cucu telah dipantekan dan semog cucu memperoleh rezeki yang melimpah.
     
Setelah melakukan upacara masuk peti dilakukan upacara tutup peti waktu menentukan memasukan dan menutup peti dalam perhitungan waktunya yaitau memerlukan tenggang waktu 24 jam terhitung dari jam meninggal, karena jika belum 24 jam masih dianggap mati suri dan memiliki peluang bias hidup kembali
     
Setelah peti jenazah ditutup lalu peti tersebut dipantek pemantekan paku pada peti dilakukan dengan berurutan seperti jalannya jarum jam untuk laki-laki dimulai dari bahu atas dan melambangkan unsur Yang, sedangkan wanota dimulai dari bahu kanan atah dan ini melambangkan unsur Yin. Menjelang peti diangkat, diadakan penghormatan terakhir. Begitu peti mati diangkat sebuah semangka dibanting sehingga pecah sebagai tanda bahwa kehidupan almarhum di dunia sudah selesai.[3]
Dalam kebudayaan China, kuburan seseorang itu sangat penting, karena kuburan seseorang dapat mempengaruhi keadaan keluarganya yang masih hidup. Kuburan harus dibuat sebaik mungkin selain karena hal tersebut diatas juga adalah sebagai bukti besarnya penghormatan kepada orang tua, selain itu kuburan orang tua juga dianggap sebagai suatu tempat/sarana ikatan tali persaudaraan antara sanak-cucu keluarga sehingga setiap tahun diperingati pada hari Chin Ming / Ceng Beng dengan berkumpul dan sembahyang dikuburan leluhur. Dalam Feng Shui kuburan hal-hal yang diperhatikan antara lain: Naga - Liang - Gundukan - Air - Arah. Selain itu bentuk kuburan, batu nisan, waktu penguburan juga diperhitungkan. Baik buruknya Feng Shui kuburan itu biasanya akan langsung terlihat dalam tempo satu tahun berpengaruh pada keturunan laki-laki. Biasanya orang pantang untuk merubah-rubah kuburan, jika kuburan itu sudah dianggap baik atau minimal tidak buruk. Tetapi jika ada tanda-tanda atau pengaruh buruk terasa, maka secepatnya kuburan akan diperiksa lagi (tentunya oleh ahli Feng Shui) dan jika memungkinkan diperbaiki supaya pengaruh buruk tersebut hilang atau bahkan berubah jadi baik. Dijaman sekarang penerapan Feng Shui kuburan secara sempurna sudah relatif sulit karena perkembangan jaman yang ada serta lingkungan alamnya.
5.   Feng Shui Rumah Tangga
Di zaman modern ini, Feng shui bagi masyarakat tionghoa adalah sesuatu yang menjadi kebutuhan pokok dan sesuatu yang penting bagi kehidupannya, tanpa menggunakan feng shui kehidupan mereka tidak akan bernasib baik. Keluarga mereka akan mengalami kesusahan dan kesulitan dalam segala bidang, baik anak-anaknya selalu sakit-sakitan, dengan istri selalu bertengkar dan jika kerja selalu di PHK. Jika keluarga sudah mengalami demikian masyarakat tionghoa cepat-cepat mendatangi dan berkonsultasi dengan ahli feng shui.
Lokasi yang perlu kita hindari dalam membangun dan membeli rumah adalah:
  1. Jangan membangun rumah yang letaknya lebih rndah dari jalan raya. Sebab posisi rumah yang seperti itu akan mengalami kebanjiran debu dan banyak kotoran akan mudah masuk lagi pula udara menjadi lebih panas sebab sirkulasinya terhambat.
  2. Jangan memilih rumah yang letaknya di puncak bukit yang paling tinggi sebab berpengaruh energi buruk (feng shui sha chi).
  3. Jangan memilih rumah atau bagian lahan belakangnya lebih rendah dari bagian depannya karena sangat berakibat buruk. Sebab tidak memberikan dampak perlindungan yang kuat untuk karir penghuni.
  4. Rumah yang letaknya di dasar lebah atau dasar jurang suadah pasti posisinya paling rendah dan pasti feng shuinya buruk sekali. Akibat yang sering timbul antara lain:
a)      Bila banjir mudah, akan muda tekena longsor
b)      Kalau ada gempa tanah yang lngsor bias mengubur bangunan
c)      Ada energy buruk atau sha chi yang sifatnya menekan dan merusak, menyebabkan penghunnya putus asa
d)     Peredaran udaranya tidak lancer gerah dan panas hingga penghuni akan mudah sakit
e)      Bidang usaha tidak berkembang karena pikiran perasaan senantiasa merasa tertekan
  1. Rumah yang berada diatas bukit memiliki Feng Shui yang sangat buruk karena letaknya seperti hal-hal berikut
a.       Tidak ada perlindungan atau sandaran sehingga tidak memiliki pertaanan yang kuat dari sisi bisnis dan keharmonisan hidup
b.      Banyak angina jahat dan angina terlewat kencang masuk dari delapan penjuru yang mengakiatkan karir mendapat masala yang bertubi-tubi
c.       Mengundang banyak bahaya dan bencana seperti : petir, angina, badai atau tanah longsor
d.      Chi  sebagai energy pital bagi kehidupan mudah tersapu angin kencang akibatnya kehidupan juga berantakan . ini bias berpengaruh buruk pada keturunan dan kehidupan perkawinan
Sebelum membangun atau membeli rumah kita harus memilih lokasi yang banyak Shi Chie (keberuntungan) menurut ahli Feng shui bangunan yang di anggap baik dalam ilmu Feng shui adalah yang letaknya ditengah dilereng bagian atas atau dapat kita lihat beberapa pertimbangan penting berikut:
1.      Letaknya tidak di bwah jalan
2.      Bagian belakang ada sandaran bukit dan bukan jurang
3.      Sisi kiri lebih tinggi dari pada sisi kanan
4.      Bagian depan memiliki pandangan dan bukan dinding bukit.



           5.1 Menata Tata Ruang Rumah        
Selain memilih lokasi dan benruk lahan dalam pembangunan rumah, Feng shui juga menyarankan adanya penetaan ruang rumah yang serasi dan sesuai dengan Feng shui mulai dari ruang tamu, ruang makan, bahkan kamar mandi.
a. Ruang Tamu
Ruang tamu melambangkan hubungan harmonis antara penghuni rumah dengan orang lain dan sekitarnya. Ruang tamu yang jarang di gunakan dapat menyebabkan keluarga bercerai-berai. Sebuah ruangan yang indah tidak perlu formal. Ruang tamu harus mengatakan seolah-olah “masuklah, anggap saja di rumah sendiri”. Gambar-gambar pahlawan, gambar lingkungan, piagam penghargaan, kenagan perjalan keluarga dan karya seni anggota keluarga dapat juga di pasang disini agar terciptanya keindahan dan keserasian.
b. Ruang Makan
Idealnya ruang makan merupakan tempat yang di gunakan secara teratur. Dekorasinya dapat di hiasi untuk mencerminkan musim yang berubah. Meja makan titiknya harus di tempatkan di tengah sehingga setia orang mendat cukup ruang untuk duduk dan berdiri tanpa merasa terbatas. Dalam hal warna sebaiknya warna kuning karena dapat merangsang percakapan, warana merah dapat merangsang nafsu makan dan ditambah peralatan yang indah dan taplak meja yang menyenagkan hati.
c. Dapur
Dapur adalah pusatnya rumah.Dapur yang bersih, terang dan segar akan penuh dengan chi yang bebas mengalir. Di san harus cukup terang dan banyak sinar matahari yang menyinari. Permukaan harus bersih dan tidak berantakan untuk menyiapkan makanan dengan mudah dan baik. Benda-benda yang ada di dapur pun bukan hanya sekedar peralatan saja namun ada rasa yang di ciptakan dalam ruangan dapur akan berpengaruh langsung pada semua anggota keluarga.

d. Kamar Mandi
Kamar mandi mewakili pembersihan dan pemurnian. Ruang ini adalah symbol untuk melepaskan apa yang tidak ada dalam hidup ini karena kamar mandi sering di jadikan pembersihan diri sehingga chi buruk tidak ada lagi. Kamar mandi adalah ruangan penting yang harus di hargai untuk fungsi yang di berikannya.[4]

kesimpulan
 Feng Shui merupakan ilmu pengetahuan yang mengajarkan pada manusia bagaimana  memposisikan diri agar hidup selaras, seimbang dengan alam lingkungan. Masyarakat China selalu mengkaitkan Feng Shui dalam kehidupan, apabila tempat usaha atau rumahnya serta bangunan kuburan mengalami keburukan. Mereka akan menanyakan pada ahli Feng Shui untuk mencari jalan terbaik agar tempat tinggal dan usahanya mengalami keharmonisan dan kemajuan.








Daftar Pustaka
Skripsi Ridwan, Yusuf, Moh. Peranan Feng Shui Bagi Masyarakat Tionghoa di Jakarta Barat Dalam Pembangunan Peruahan Dan Pertokoan, UIN Jakarta 2006
Skripsi Hartati, Tati, konsep Feng Shui (tata letak) kuburan dalam tradisi China, UIN Jakarta 2007.


[1] Skripsi Muh. Yusuf Ridwan. Peranan Feng  Shui Bagi Masyarakat Tionghoa di Jakarta Barat Dalam Pembangunan PeruMahan Dan Pertokoan, UIN Jakarta 2006, hal 12.
[2] Skripsi Muh. Yusuf Ridwan. Peranan Feng Fhui Bagi Masyarakat Tionghoa di Jakarta Barat Dalam Pembangunan Perumahan Dan Pertokoan, UIN Jakarta 2006, hal 28
[3] Skripsi Tati Hartati,Konsep Feng Shui (Tata Letak) Kuburan Dalam Tradisi China UIN Jakarta 2007. Hal 48
[4] Skripsi Muh. Yusuf Ridwan. Peranan Feng Shui Bagi Masyarakat Tionghoa di Jakarta Barat Dalam Pembangunan Peruahan Dan Pertokoan, UIN Jakarta 2006, hal 31

0 komentar:

Posting Komentar